1. Struktur Lini dan Staf
Organisasi Lini dan Staf adalah
kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang
dalam organisasi ini berlangsung secara vertical dari seorang atasan pimpinan
hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola
organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf
dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran
nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada
struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara
langsung.
1.1 Keuntungan
dari Struktur Organisasi
1. Adanya
pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini dan kelompok staff
2. Adanya
pemngembangan spesialis untuk para anggota
3. Koordinasi
didalam setiap bagian dapat diterapkan dengan mudah
1.2 Keburukan dari Struktur Organisasi
1. Adanya
kemungkinan pimpinan staf melampaui batas kewenangannya
2. Para
pemimpin baik lini maupun staf sering mengabaikan nasehat dan gagasan yang ada
3. Pemimpin
dan karyawan yang kebanyakan tidak saling mengenal
2. Wewenang Lini, Staf dan Fungsional
2.1 Wewenang Lini
Wewenang dimana atasan melakukannya
atas bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada
bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai
perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan organisasi.
2.2
Wewenang Staf
Hak yang dipunyai oleh
satuan-satuan staf atau para spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi,
atau konsultasi kepada personalia ini. Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh
orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan menganalisa melalui metode kuisioner,
metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya. Baishline
mengajukan enam pokok kualifikasi yang harus dipengaruhi oleh seorang staf,
yaitu :
1. Pengetahuan
yang luas tempat dimana dia bekerja
2. Mempunyai
sifat kesetiaan, tenaga yang besar, kesehatan yang baik, inisiatif,
pertimbangan yang baik dan kepandaian yang ramah
3. Mempunyai
semangat kerja yang baik
4. Mempunyai
kestabilan emosi dan tingkah laku yang sopan
5. Kesederhanaan
6. Kemauan
yang baik dan optimis
2.3 Wewenang Staf Fungsional
Hubungan terkuat yang dapat
dimiliki staf dengan satuan-satuan lini. Chester Bamard mengatakan bahwa
seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat kewenangan bila memenuhi :
1. Memahami
komunikasi tersebut
2. Tidak
menyimpang dari tujuan organisasi
3. Tidak
bertentangan dengan kepentingan pribadi
4. Mampu
secara mental dan fisik untuk mengikutinya
3. Pendelegasian Wewenang
Yang dimaksud dengan delegasi
adalah penyerahan wewenang, tugas,
ataupun tanggung jawab. Jadi yang dimaksud dengan pendelegasian wewenang adalah
suatu proses serah terima tugas, atau tanggung jawab dalam sebuah perusahaan
atau organisasi dari atasan terhadap bahawan. Pendelegasian dilakukan dengan
cara membagi tugas, kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, serta
pertanggungjawaban, yang ditetapkan dalam suatu penjabaran/deskripsi tugas
formil dalam organisasi.
I.
Drs. H. Malayu S.P
Hasibuan
Pendelegasian wewenang adalah
memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator kepada delegate
untuk dikerjakannya atasnama delegator.
II.
Raplh C. Davis
Pendelegasian wewenang hanyalah
tahapan dari suatu proses ketika kita menyerahkan wewenang, berfungsi
melepaskan kedudukan dengan melaksanakan pertanggung jawaban.
3.1 Manfaat Pendelegasian
Wewenang
1. Memungkin bawahan yang menerima delegasi dari atasannya
mempelajari sesuatu yang baru danmemiliki kesempatan untuk
melakukan sesuatu yang baru tersebut.
2. Dapat
menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam berbagai aspek yang
berhubungan dengan perusahaan/organisasi.
3. Pekerjaan
akan selesai dengan cepat apabila proses pendelegasian diberikan kepada orang
yang tepat dan bertanggung jawab, dan menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
4. Manajer
memiliki banyak kesempatan untuk mencari dan menerima peningkatan tanggungjawab
dari tingkatan manajer yang tinggi
5. Melatih
bawahan memikul tanggungjawab, melakukan penilaian dan meningkatkan keyakinan
diri serta kesediaan untuk berinisiatif.
4. Sentralisasi Versus Desentralisasi
4.1 Istilah dan Pengertian Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh
wewenang atas segala urusan yang menyangkut pemerintahan kepada tingkat pusat.
Sentralisasi banyak digunakan pada
pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Bahkan pada zaman
kerajaan, pemerintahan kolonial, maupun di zaman kemerdekaan.Istilah
sentralisasi sendiri sering digunakan dalam kaitannya dengan kontrol terhadap
kekuasaan dan lokasi yang berpusat pada satu titik.
Dewasa ini, urusan- urusan yang
bersifat sentral adalah :
1. Luar
Negri
2. Peradilan
3. Hankam
4. Moneter
dalam arti mencetak uang, menentukan nilai uang, dan sebagainya.
5. Pemerintahan
Umum
4.2
Istiah dan Pengertian Desentralisasi
Desentralisasi adalah istilah dalam
keorganisasian yang secara sederhana di definisikan sebagai penyerahan
kewenangan. Dalam kaitannya dengan sistem pemerintahan Indonesia,
desentralisasi akhir-akhir ini seringkali dikaitkan dengan sistem pemerintahan
karena dengan adanya desentralisasi sekarang menyebabkan perubahan paradigma
pemerintahan di Indonesia.
Desentralisasi
di bidang pemerintahan adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada
satuan organisasi pemerintahan di wilayah untuk meyelenggarakan segenap
kepentingan setempat dari sekelompok penduduk yang mendiami wilayah tersebut. Desentralisasi
juga dapat diartikan sebagai pengalihan tanggung jawab, kewenangan, dan
sumber-sumber daya (dana, manusia dll) dari pemerintah pusat ke pemerintah
daerah. Menurut UU Nomor 5 Tahun 1974, desentralisasi adalah penyerahan urusan
pemerintah dari pusat kepada daerah. Pelimpahan wewenang kepada Pemerintahan
Daerah, semata- mata untuk mencapai suatu pemerintahan yang efisien. Tujuan
dari desentralisasi adalah :
1.
Mencegah pemusatan keuangan
2.
Penyusun program – program untuk perbaikan social ekonomi pada tingkat
local sehingga dapat lebih realistis
3.
Sebagai usaha pendemokrasian Pemerintah Daerah untuk mengikutsertakan
rakyat bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pemerintahan
4.3 Dampak Positif dan Negatif Sentralisasi
1. Segi
Ekonomi
Dari segi ekonomi, efek positif
yang di berikan oleh sistem sentralisasi ini adalah perekonomian lebih terarah
dan teratur karena pada sistem ini hanya pusat saja yang mengatur perekonomian.
Sedangkan dampak negatifnya adalah daerah seolah-olah hanya di jadikan sapi
perahan saja dan tidak dibiarkan mengatur kebijakan perekonomiannya masing-
masing sehingga terjadi pemusatan keuangan pada Pemerintah Pusat.
2. Segi
Sosial Budaya
Dengan
di laksanakannya sistem sentralisasi ini, perbedaan-perbadaan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia dapat di persatukan.Sehingga, setiap daerah tidak
saling menonjolkan kebudayaan masing-masing dan lebih menguatkan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika yang di miliki bangsa Indonesia .
Sedangkan
dampak negatif yang di timbulkan sistem ini adalah pemerintah pusat begitu
dominan dalam menggerakkan seluruh aktivitas negara. Dominasi pemerintah pusat
terhadap pemerintah daerah telah menghilangkan eksistensi daerah sebagai
tatanan pemerintahan lokal yang memiliki keunikan dinamika sosial budaya
tersendiri, keadaan ini dalam jangka waktu yang panjang mengakibatkan
ketergantungan kepada pemerintah pusat yang pada akhirnya mematikan kreasi dan
inisiatif lokal untuk membangun lokalitasnya.
4.4 Dampak
Positif dan Negatif Desentralisasi
1. Segi
Sosial Budaya
Dengan
diadakannya desentralisasi, akan memperkuat ikatan sosial budaya pada suatu
daerah. Karena dengan diterapkannya sistem desentralisasi ini pemerintahan
daerah akan dengan mudah untuk mengembangkan kebudayaan yang dimiliki oleh
daerah tersebut. Bahkan kebudayaan tersebut dapat dikembangkan dan di
perkenalkan kepada daerah lain. Yang nantinya merupakan salah satu potensi
daerah tersebut.
Sedangkan
dampak negatif dari desentralisasi pada segi sosial budaya adalah masing-
masing daerah berlomba-lomba untuk menonjolkan kebudayaannya masing-masing.
Sehingga, secara tidak langsung ikut melunturkan kesatuan yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia itu sendiri.
5. Pentingnya Manajemen Informasi Dalam Perusahan
Manajemen informasi sebagai suatu
sumber mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung jawab untuk mengumpulkan
data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan. Ia harus
memastikan bahwa orang yang ada dalam perusahaan akan dapat menerima informasi
dengan bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula, sehingga informasi
tersebut dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen. Yang terakhir,
manajer harus membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan salah, dan
menggantinya dengan informasi yang dapat digunakan. Semua aktifitas ini disebut
manajemen informasi atau Information Management.
5.1 Meningkatnya
Kekompleksan Tugas Manajemen
Manajemen
selalu merupakan tugas yang sulit, bahkan sekarang ini ia lebih sulit
dibandingkan sebelumnya. Semua perusahaan yang termasuk dalam ekonomi
internasional, teknologi bisnisnya akan menjadi lebih kompleks, kerangka watu
untuk menetapkan keputusan juga makin rumit, dan terdapat pula tekanan baik
dari pesaing dan masyarakat.
5.2 Keberadaan
Alat Untuk Memecahkan Persoalan
Sementara
tugas manajer menjadi lebih kompleks, ada usaha untuk meningkatkan efektifitas
dalam pemecahan masalah. Kesemuanya ini terpusat pada teknik kwantitatif dan
peralatan elektronik, seperti computer. Selama tahun 1950-an, metematika
tingkat lanjut digunakan untuk memecahkan masalah bisnis, biasanya dalam bidang
manufaktur. Usaha awal ini disebut Operation Research (OR). Selama tahun
1960-an, istilah management science dikenal sebagai metode kwantitatif yang
diterapkan dalam skala luas, misalnya dalam bidang keuangan dan marketing.
Bertambahnya popularitas komputer pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an
menyebabkan adanya usaha untuk memanfaatkan peralatan elektronik ini untuk
penghitungan matematika. Sekarang, manajer dapat mengakses komputer sentral
dari terminal seperti mesin ketik. Di beberapa perusahaan, para manajer
mempunyai mikrokomputer sendiri atau micros. Biasanya, micros ini di sambungkan
ke komputer sentral untuk membentuk jaringan pemecahan masalah yang
terpadu.
6. Peranan Manajer Dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
Di dalam suatu perusahaan tidak
memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan bangkrut
karena proses manajemen dalam perusahaan tersebut tidak berjalan,walaupun
simber daya alat dan infrastrukturnya legkap namun apabila tidak ada yang
mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh karena itu peran amnajer
sangatlah vital.
Manajer yang hanya mau untuk
menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi disalahkan bukan seorang
manajer yang baik,dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan kinerja dari para
bawahan yang dia bawahi,dan akhirnya berdampak kepada keuntungan atau
kelangsungan dari organisasi itu sendiri,agar perusahaan tidak menjadi korban
dari hal tersebut maka perlu dipilih seorang manajer yang baik yang mampu
mengatasi masalah dan memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif.
6.1 Keterampilan
Manajemen
Robert
L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan
minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan
Konseptual (Conceptional Skill)
Manajer
tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuanorganisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan
gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja
yang kongkret itu biasanya disebut sebagaiproses perencanaan atau planning.
Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk
membuat rencana kerja.
2. Keterampilan
Berhubungan Dengan Orang Lain (Human Skill)
Selain
kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu
diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi
yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai
dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun
bawah.
3. Keterampilan
Teknis (Technical Skill)
Keterampilan
ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W.
Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan
Manajemen Waktu
Merupakan
keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan
waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew
Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji
$2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per
minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800
per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit
yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja,
memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang
mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan
Membuat Keputusan
Merupakan
kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin
mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer
harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil
untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif
yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir,
manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta
mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
6.2 Manajer
dan Sistem Perusahaan
Manajer
adalah seorang yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk seluruh bagian
pada suatu perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya dan harus mempunyai
wawasan yang luas.Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang
mengepalai beberapa sektor yang dipegangnya.Pada perusahaan yang berskala kecil
mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum,sedangkan pada perusahaan atau
organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum
yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.Gagasan untuk
menggunakan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM) merupakan suatu
terobosan besar, karena menyadari bahwa para manajer memerlukan informasi untuk
pemecahan masalah.Ketika perusahaan-perusahaan menjangkau konsep SIM, mereka
mulai mengembangkan berbagai aplikasi yang secara khusus diarahkan untuk
mendukung manajen.Namun,bukan hanya manajemen yang memperoleh manfaat dari
penerapan SIM.Nonmanajer dan staf ahli juga menggunakan outputnya. Selain itu
juga dimanfaatkan oleh para pemakai yang berada di luar perusahaan, yaitu para
pelanggan akan menerima faktur dan laporan transaksinya,para pemegang saham
akan menerima cek deviden, dan pemerintah. Berikut macam – macam system
perusahaan :
1. Transaction
prosessing system adalah kumpulan informasi yang memproses data transaksi dalam
sistem database yang memantau program transaksi (jenis khusus program). Inti
dari program transaksi yang mengelola data yang harus dibiarkan dalam keadaan
konsisten. Misalnya jika pembayaran elektronik yang dibuat, jumlah harus salah
satu dari keduanya ditarik dari satu account dan ditambahkan ke yang lain, atau
tidak sama sekali.
2. Sistem
Informasi Manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran
(output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan
untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.
3. Sistem
pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer
(termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai
untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
4. Executive
Support System (ESS) adalah alat pelaporan (software) yang memungkinkan Anda
untuk mengubah organisasi Anda data ke laporan diringkas berguna. Laporan ini
biasanya digunakan oleh manajer tingkat eksekutif untuk akses cepat ke laporan
yang berasal dari semua tingkatan perusahaan dan departemen seperti penagihan,
biaya akuntansi, kepegawaian, penjadwalan, dan banyak lagi.
5. Intelligent
Decision Support Systems (IDSS) adalah istilah yang menjelaskan berbagai
aplikasi komersial kecerdasan buatan (AI).
6. OAS
(office automation system)adalah informasi berbasis komputer sistem yang
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mengirim pesan elektronik, dokumen dan
bentuk lain komunikasi di antara individu, kelompok kerja dan organisasi.
7. Knowledge
Management System (KM System) adalah sistem untuk mengelola pengetahuan dalam
organisasi untuk mendukung penciptaan, penangkapan, penyimpanan dan penyebaran
informasi. Hal ini dapat terdiri dari bagian (tidak perlu atau cukup) dari
Manajemen Pengetahuan inisiatif. Gagasan tentang sebuah sistem KM adalah untuk
memungkinkan karyawan untuk memiliki akses ke organisasi didokumentasikan dasar
fakta, sumber informasi, dan solusi.
6.3 Data dan Informasi
Pada
dasarnya data adalah fakta, bentuk, maupun angka yang belum diproses. Atau
lebih sederhana, data ibarat bahan mentah pada sebuah proses produksi. Bahan
mentah tidak dapat membantu proses pengambilan keputusan. Akan tetapi, jika
bahan mentah ini dikelola, disusun dan diberi makna, maka data ini akan menjadi
sebuah informasi yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan, atau dapat
dikatakan sebagai penunjang pengambilan keputusan.
Menurut Davis
dan Olson, "Information is a data that has been processed into a form that
is meaningful to recipient and is of real or perceived value in the current or
the prospective action or decision of recipient." Informasi adalah suatu
data yang telah diolah menjadi bentuk yang berbeda, sehingga memiliki nilai
yang berarti untuk penerima atau dipersepsikan bernilai saat ini atau
mengarahkan tindakan akan datang atau pengambilan keputusan.
Profesor Ray R.
Larson dari Fakultas Informatika di University of California, Berkeley membagi
informasi menjadi hirarki sebagai berikut:
1. Data
adalah bahan baku informasi
2. Informasi
data terorganisir dan disajikan oleh seseorang kepada orang lain
3. Knowledge/Pengetahuan:
Informasi yang didapat dari membaca, mendengar, atau melihat, kemudian dipahami
4. Wisdom/Kebijaksanaan:
sulingan dan pengetahuan yang terintegrasi dengan pemahaman
Ada beberapa teknik terpopuler dalam pengumpulan
data atau informasi, antara lain:
1. Survei:
teknik pengumpulan data secara langsung dengan pembagian angket kepada para
narasumber
2. Studi
Literatur: metode pengumpulan data melalui literatur, catatan lama, majalah,
dan arsipan-arsipan sejenis.
3. Eksperimen:
melakukan simulasi untuk mendapatkan data yang dapat dijadikan bahan baku bagi
informasi yang berguna
4. Wawancara:
metode langsung dengan memberikan daftar pertanyaan kepada narasumber terkait
untuk mendapatkan data/informasi yang diinginkan.
7. Komputer Sebagai Elemen dalam Sistem Informasi
Unit yang paling penting adalah CPU
(Central Processing Unit) yang mengendalikan semua unit sistem komputer yang
lain, dan mengubah input menjadi output. CPU mencakup satu unit penyimpanan
yang disebut PRIMARY STORAGE, yang berisi data yang sedang diolah, yaitu suatu
daftar instruksi yang mengolah data. Istilah Software digunakan untuk menggambarkan
satu atau beberapa program aplikasi.
Control Unit, membuat unit bekerja sama untuk
membentuk suatu sistem. Aritmatic Logical Unit, tempat berlangsungnya operasi
perhitungan dan logika. Nama Processor, digunakan untuk menggambarkan isi
Control Unit dan ALU yang mengolah isi “Penyimpanan Primer”. Karena Penyimpanan
Primer terbatas kapasitasnya, diperlukan suatu area penyimpanan tambahan, yang
disebut dengan “Penyimpanan Sekunder”, yang menyediakan tempat untuk menyimpan
program dan data saat tidak diperlukan.
Program
yang disimpan Software Library.
Data
yang disimpan Database.
Hasil pengolahan tersebut dicatat
oleh Unit Output.
7.1 Bentuk
Penyimpanan Primer
1. R.A.M
, untuk menyimpan software dan data. Memungkinkan operasi baca maupun tulis,
tetapi juga disebut VOLATILE, isisnya hilang saat listrik dimatikan.
2. R.O.M
, jenis khusus penyimpanan primer yang dapat dibaca tetapi tidak dapat ditulis.
R.O.M menyimpan material seperti instruksi-instruksi yang memberitahukan
komputer, apa yang harus dilakukan saat dinyalakan. Bersifat NON VOLATILE,
isinya tidak terhapus saat listrik dimatikan.
3. Cache
Memory, perpindahan instruksi program dan data antara Penyimpanan Primer dan
Processor (Control Unit dan ALU) dicapai pada kecepatan yang sangat tinggi.
Sejumlah komputer mampu mencapai kecepatan yang sangat tinggi dengan
menyertakan RAM khusus yang sangat cepat dan sangat mahal yang ditempatkan
antara RAM biasa dan Processor. RAM jenis ini dikenal dengan istilah Cache
Memory.
7.2 Alat –
Alat Input
1. Unit
input yang paling popular adalah Keyboard.
2. Alat
Penunjuk (Pointing Device) :
a. Mouse
; suatu alat kecil dan ringan yang pas dengan telapak tangan. Dihubungkan ke
komputer dengan suatu kabel.
b. Track
Ball ; suatu alat penunjuk yang serupa dengan mouse kecuali bolanya berada
diatas dan bukan dibawah. User dapat menggerakkan kursor hanya dengan memutar
bola tanpa memindahkan seluruh alat tersebut.
c. Touch
Screen ; memungkinkan user memasukkan data atau instruksi hanya dengan
menyentuh satu lokasi dilayar dengan menggunakan jari.
d. Light
Pen ; digunakan untuk menunjuk layar seperti pada touch screen. Saat pena
digerakkan, suatu sinyal elektronik dikirimkan melalui kabel ke komputer
sehingga sinyal tersebut dapat diinterpretasikan oleh program.
e. Remote
Control ; user dapat berkomunikasi dengan komputer seperti kita mengatur TV
dengan menggunakan remote control.
3. Alat
Pembaca Optis
Alat input yang
membaca data dengan menyinari sinar terang diatas data. Co. : Scanner Barcode.
4. Alat
Pembaca Magnetis. Co. ATM.
5. Alat
Input Pengenal Suara
Memasukkan perintah
atau data ke komputer dapat dilakukan hanya dengan berbicara kedalam mikrofon
yang dihubungkan pada unit pengenal suara, kemudian menganalisis pola suara dan
mengubahnya menjadi bentuk digital untuk diproses.
7.3 Alat – Alat Output
Hasil akhir dari pemrosesan komputer
berupa Output :
1. Alat
Output Tampilan ;
Yang paling
popular bagi user adalah Monitor. Monitr digunakan oleh komputer semua ukuran.
2. Alat
Ouput Cetakan ;
Printer
menghasilkan output salinan kertas.
3. Alat
Output Suara ;
Speech Output
Unit dapat memilih serangkaian suara digital untuk membentuk output komputer
bersuara yang dapat langsung ditransmisikan melalui saluran komunikasi.
4. Plotter
;
Alat output khusus ini
dirancang untuk user yang membutuhkan output grafik. Output grafik membutuhkan
perangkat keras yang sesuai. 3 jenis alat yang dapat menghasilkan output grafik
: Printer, Plotter, Monitor.
7.4 Software
1. System
Software ; melaksanakan tugas-tugas dasar tertentu yang dibutuhkan user :
a. Sistem
Operasi, mengelola proses komputer yang berfungsi sebagai interface antara
user, software dan hardware.
b. Program
Untility, memungkinkan user untuk mengcopy, menghapus, mengurutkan isi file,
menggabungkan 2 file atau lebih dan mengendalikan arus data antara user dan
komputer.
c. Language
Translator :
I.
Bahasa generasi pertama
(Bahasa Mesin) ;
Program ini
dalam bahasa pemrograman dan diterjemahkan kedalam bahasa mesin sebelum
dijalankan.
Program yang
ditulis (Source Program).
Program yang
dijalankan (Object Program).
Software yang
menterjemahkan Souce menjadi Object disebut Translator.
II.
Bahasa generasi kedua
(Assembler) ;
Kelemahannya :
berbeda-beda untuk setiap jenis CPU, jadi jika suatu perusahaan ingin mengganti
komputer denga yang baru, semua program harus ditulis ulang.
III.
Bahasa generasi ketiga
(Compiler dan Interpreter) ;
Yang populer :
COBOL, FORTRAN dan BASIC.
Compiler
menghasilkan program dalam suatu object program lengkap dalam satu proses, lalu
dijalankan. Interpreter sebaliknya, menterjemahkan instruksi bahasa sumber dan
melaksanakannya sebelum berpindah ke instruksi selanjutnya.
Program Basic
yang sering diterjemahkan Interpreter.
IV.
Bahasa generasi keempat
(4th GL) ;
Bersifat user
friendly sehingga memberikan kemudahan bagi user.
2. Software
Aplikasi ; membantu pengelolaan sumber daya fisik dan konseptual.
8 Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
Usaha penerapan komputer dalam bidang
bisnis terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
telekomunikasi. Tahapan perkembangan tersebut yaitu:
1. Fokus
awal pada Data (electronic data processing – EDP)
Didukung dengan
munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines, dan perusahaan
umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang
digunakan sistem informasi akuntasi (SIA).
2. Fokus
baru pada Informasi (management information sistem – MIS)
Seiring denga
diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesannya
lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan komputer
sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi komputer
harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen.
3. Fokus
Pada Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem komputer
yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan,
memanfaatkan data, model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Sistem ini bertujuan untuk memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada
masalah yang semi/tidak terstruktur, memberikan dukungan pembuatan keputusan
kepada manajer pada semua tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat dan
meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan & bukan peningkatan
efisiennya.
4. Fokus
sekarang pada Komunikasi (office automation – AO)
OA memudahkan
komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja
kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang
meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice
mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring, facsimile
transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya dalam menggunakan semua
aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office).
5. Fokus
potensial pada Konsultasi (artificial intelligence/expert sistem – AI/ES)
Ide dasar AI adalah
komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama
seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagaiseorang
spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem
yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan
sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases sistems) Penjelasan lebih lanjut
akan dijumpai pada modul terakhir dari materi kuliah SIM.
Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah
dengan memanfaatkan data dan informasi. Informasi disajikan dalam bentuk lisan
maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi. Pada bagian pengolahan dengan
komputer terdiri dari lima bidang yakni SIA, SIM, DSS, kantor virtual dan
sistem berbasis pengetahuan. Hal tersebut dinamakan dengan sistem informasi
berbasis komputer (komputer based information sistem). menunjukkan model CBIS.
Komputer-Based Information Sistems (CBIS),
Information specialist : Adalah Orang yang bertanggung jawab dalam pengembangan
dan pemeliharaan sistem berbasis komputer. Terdapat 5 (lima) golongan utama
spesialis informasi, yaitu :
1. Sistem
analyst
2. Database
administrator
3. Network
specialist
4. Programmer
5. Operator
9 Upaya Pencapaian Sistem Informasi Berbasis Komputer
Computer Based Information System
(CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah
data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu
alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti
bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit
informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi
akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat
sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah
Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya.
Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu
dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang
akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah
“computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Agar suatu perusahaan dapat bersaing dengan
perusahaan lain dalam memperkenalkan produk barang maupun jasa yang dimilikinya
kepada konsumen diberbagai belahan dunia, maka dibutuhkan suatu sistem
informasi yang tepat agar dapat memberikan petunjuk aktual tentang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh setiap komponen dalam perusahaan
tersebut. Sistem informasi yang tepat, tentunya akan menghasilkan informasi
yang cepat, akurat dan dapat dipercaya. Informasi yang cepat, akurat dan dapat
dipercaya tersebut sangat diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan
keputusan strategis perusahaan untuk dapat semakin maju dan bersaing di lingkungan
yang penuh gejolak ini.
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis
komputer misalnya, merupakan salah satu alternatif jawaban yang tepat jika
pihak manajemen menginginkan suatu sumber informasi yang dapat menghasilkan
masukan sesuai yang diinginkannya.
Dosen : Ega Tassha Perwira
Komentar
Posting Komentar